Materi

16.11.14

Bagaimana Manusia Dahulu memahami Konsep Dimensi Waktu?

Dimensi waktu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gerakan alam semerta beserta isinya. bagaimanakah manusia-manusia terdahulu memahami konsep dimensi waktu ini.
Perhitungan waktu standar di Bumi sudah dipikirkan orang sejak zaman dulu. Awalnya, mereka menggunakan gerakan Matahari sebagai acuan. Kemudian mereka membuat jam pasir, yaitu dengan menggunakan dua tabung di mana pasir mengalir jatuh dari satu tabung ke tabung lain.
Ibn al-Shatir, Ahli Astronomi ( 777H atau 1375M.) menciptakan sebuah jam matahari untuk Masjid Jamik Umayyah di Damsyik.
Ia dianggap sebagai pencapaian tertinggi bagi penciptaan jam matahari. Kini, bentuk asal jam matahari ini telah pun pecah menjadi tiga kepingan. Ia disimpan di meseum Negara Syria di Damsyik.
Tapi, bukan hanya itu orang mesir sekitar tahun 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu juga mengukur waktu plus membuat kalender dengan menggunakan yang namanya obelisk.
Ada juga yang menggunakan jam air; seperti jam pasir tapi menggunakan air. Namun, cara-cara itu tidak akurat.  Akhirnya, orang menetapkan waktu standar yaitu satu detik sama dengan waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Atom yang masuk klasifikasi logam ini pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Robert Wilhelm Bunsen dan Gustav Robert Kirchoff, pada tahun 1860. Cesium ditemukan melalui analisis spektroskopik terhadap air mineral Durkheim. Saat ini, Cesium terutama ditemukan dari mineral pollucite (CsAlSi2O6)
siapa yang bermain-main dengan waktu, maka kita tidak dapat menikmati waktu dengan sesungguhnya. banyak sekali Ayat-ayat dalam Alqur’an yang menunjukkan pentingnya waktu. Selanjutnya  tinggal kita menggunakan efisien, efektif dan kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar