Materi

25.11.14

Sintaksis

Sintaksis (Tata Kalimat)
adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Objek yang dibahas dalam sintaksis adalah frase, klausa, dan kalimat.

Frase adalah kesatuan yang terdiri atas dua kata atau lebih, yang masing-masingnya mempertahankan makna dasar katanya, sementara gabungan itu menghasilkan suatu relasi tertentu, dart tiap kata pembentuknya tidak bisa berfungsi sebagai subjek dan predikat dalam konstruksi itu. (Keraf, 1991:175). Secara garis besar frase dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu frase endosentris dan frase eksosentris.


Frase Endosentris
Frase endosentris merupakan gabungan dua kata atau lebih yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan tersebut sama dengan kelas kata salah satu atau semua unsur pembentuknya.
Contoh: meia tulis anak istri merah delima
                 KB   KK   KB    KB    KS     KB
                     KB            KB             KS
Frase endosentris dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu frase atributif (frase subordinatit) dan frase koordinatif. Frase atributif (frase subordinatif), disebut juga frase bertingkat, adalah frase yang mempunyai komponen pokok dan komponen penjelas. Komponen pokok (D) diterangkan oleh komponen penjelas (M). Pola frase bertingkat:
a. Pola DM contoh: baju baru, roti rawar, sersan mayor
b. Pola MD contoh: seorong prajurit, sehelai kertas, letnan jenderal
c. Pola MDM contoh: selembar uang kertas, segelas anggur merah
Frase koordinatif, disebut juga frase setara, adalah frase yang terjadi dari perpaduan komponen-komponen pokok saja, tidak ada komponen penjelas.
Contoh:
suami istri,
sawah ladang,
warta berita,
cerdas cermat

Frase Eksosentris
Frase eksosentris merupakan gabungan dua kata atau lebih yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan tersebut tidak sama dengan kelas kata unsur pembentuknya.
Contoh: dari kantor di rumah karena lelah
                 KT   KB   KT  KB       KT      KS
                  K Ket.       K Ket.       K Ket.
Keterangan:
( KB ) Kata benda
( KK ) Kata kerja
( KS ) Kata sifat
( KT ) Kata tugas
( K Ket. ) Kata keterangan

Fungsi Kata "yang" dalam Pembentukan Frase
Kata yang dalam pembentukan frase berfungsi sebagai berikut :
(1) Membentuk frase nominal (frase berkelas kata benda).
Contoh:
yang cantik yang satu yang ke sini
yang merah yang berlari yang baik
(2) Mengubah klausa menjadi frase nominal.
Contoh:
Ali sedang duduk ~ Ali yang sedang duduk
dia telah pergi ~ dia yang telah pergi
wajahnya sayu ~ wajahnya yang sayu
perbuatannya tercela ~ perbuatannya yang tercela

Klausa adalah suatu konstruksi yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua kata, yang mengandung hubungan fungsional subjek-predikat, dan secara fakultatif, dapat diperluas dengan beberapa fungsi lain seperti objek dan keterangan-keterangan lain. (Keraf, 1991: 181). Klausa dapat dibedakan atas beberapa macam berdasarkan beberapa sudut tinjauan.

Macam-macam Klausa berdasarkan Urutan Kata
(1) Klausa normal, subjek mendahului predikat.
Contoh:
ia datang ke rumahku
adik penari
orang itu kurus
(2) Klausa inversi, predikat mendahului subjek.
Contoh:
datang dia malam itu
pergi ayah tak tentu arah
(3) Klausa inversi khusus, klausa inversi yang didahului oleh keterangan.
Contoh:
ke tanah leluhur perrgi mereka
kemarin datanglah surat itu
karena sakit menangislah dia

Macam-macam Klausa berdasarkan Variasi Subjek-Predikat
(1) Klausa berpredikat kata kerja intrasitif
Contoh:
anak itu menari
kuda meringkik
kakek merokok
nenek duduk
(2) Klausa berpredikat kata kerja transitif
Contoh:
guru mengajar murid
kurir mengantar surat
Andi mencintai Dian
(3) Klausa berpredikat kata benda
Contoh:
pamannya lurah
ibunya seorang bidan
kakaknya tentara
(4) Klausa berpredikat kata sifat.
Contoh:
gadis itu cantik
bapak saya tampan
bapakmu pelit
(5) Klausa berpredikat frase konektif
Contoh:
anak itu merupakan musuh mereka
Sinta menjadi pramugari
Maman adalah pemuda berpikiran maju
(6) Klausa berpredikat adverbial (frase preposisional)
Contoh:
nenekku dari Kalimantan
ibu ke Bandung kemarin
ayah ke Bekasi naik onta

Macam-macam Klausa berdasarkan Keterikatannya pada Klausa-klausa lain
(1) Klausa bebas,
klausa yang dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada klausa lain.
Contoh:
Ani membawa buku
guru mengajar murid
(2) Klausa terikat,
klausa yang kehadirannya bergantung pada klausa lain dan biasanya ditandai oleh adanya konjungsi (kata penghubung).
Contoh:
ketika ayah pergi
agar tubuh subur
sebab kehadirannya tak diperhitungkan

Klausa terikat merupakan bagian dari sebuah kalimat, dan dapat hadir bersama-sama atau dikaitkan dengan klausa bebas. Klausa di atas, misalnya, merupakan bagian dari kalimat :
Ibu merasa sedih ketika ayah pergi.
Tanamanan itu diberinya pupuk agar tumbuh subur.
Dadang kecewa sebab kehadirannya tak diperhitungkan

Kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. (Keraf, 1991: 185)

Macam-macam Kalimat
Kalimat dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam hal sebagai berikut:
(1) Berdasarkan nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat berita
(b) kalimat tanya
(c) kalimat perintah:
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan
(d) kalimat harapan
(e) kalimat pengandaian
(2) Berdasarkan diatesis kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat aktif (subjek melakukan perbuatan)
(b) kalimat pasif (subjek dikenai perbuatan)
(3) Berdasarkan urutan katanya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat normal (subjek mandahului predikat)
(b) kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
(4) Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minor (hanya mengandung satu inti)
(b) kalimat mayor (mengandung lebih dari satu inti)
(5) Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat inti
(b) kalimat luas (perluasan dari kalimat inti)
(c) kalimat transformasi (perubahan dari kalimat inti)
Ciri-ciri kalimat inti:
hanya terdiri atas dua kata
kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
urutannya adalah subjek mendahului predikat
intonasinya adalah intonasi berita yang netral
(6) Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
(b) kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
(7) Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat tunggal (kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
(b) kalimat majemuk (kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola SP)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
(b.1) kalimat majemuk setara:
(b.2) kalimat majemuk betingkat
(b.3) kalimat majemuk campuran
(b.4) kalimat majemuk rapatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar