Evolusi Biologi
Evolusi Biologi (Asal-Usul Prokariotik, Autotrof, Sel Eukariotik, Mitokondria dan Kloroplas) -
Terbentuknya sel pertama kali di bumi diperkirakan terjadi sekitar 4
milyar tahun yang lalu. Sel yang terbentuk adalah sel heterotrof, yaitu
sel yang memakan bahan makanan yang terdapat di sup prabiotik.
Sel
heterotrof ini melakukan respirasi anaerobik karena kadar oksigen waktu
itu sangat rendah, tidak memiliki membran inti (prokariotik), tidak
memiliki organel-organel seperti mitokondria, kloroplas, retikulum
endoplasma dan mampu bereproduksi melalui pembelahan sel.
1. Asal-Usul Prokariotik
Sel primitif
yang terbentuk pertama kali ialah sel prokariotik, yaitu sel sederhana
yang tidak memiliki membran inti, hanya memiliki membran sel. Sitoplasma
yang mengandung DNA, dan RNA, serta zat-zat organik dari lingkungannya
sebagai makanan. Sel ini tidak mengandung mitokondria yang berfungsi
menghasilkan energi. Sehingga, sel ini bersifat anaerobik. Hal ini
sesuai dengan kondisi lingkungan saat itu yang miskin akan oksigen.
2. Asal-Usul Autotrof
Sel
heterotrof primitif terus berkembangbiak sehingga bahan makanan berupa
bahan organik terus menipis. Kondisi demikian memaksa sel membuat
makanannya sendiri melalui adaptasi terhadap lingkungannya dengan cara
membran plasmanya melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran
fotosintetik untuk menangkap energi sinar guna membuat zat organik dari
zat anorganik. Munculah sel autotrof sebagai akal bakal sel tumbuhan
yang memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Proses
fotosintesis menghasilkan oksigen. Makin banyak sel autotrof, makin
banyak karbondioksida yang diperlukan dan makin banyak pula oksigen yang
dikeluarkan. Proses fotosintes menyebabkan kadar gas karbondioksida di
atmosfer makin berkurang. Sementara itu kadar oksigen semakin bertambah.
Terbentuknya sel autotrof ini diperkirakan berlangsung selama 2 milyar
tahun yang lalu.
3. Asal-Usul Sel Eukariotik
Organisme
eukariotik diduga muncul sekitar 1,5 milyar tahun yang lalu. Organisme
eukariotik diduga berasal dari organisme prokariotik yang melakukan
evolusi, karena dalam sel prokariotik terdapat DNA. DNA merupakan materi
genetik yang menentukan sifat organisme sehingga perlu dilindungi.
Membran sel mengalami pelekukan ke dalam sehingga mengelilingi DNA.
Membran bagian dalam bersatu membentuk membran nukleus dalam. Sedangkan,
bagian luar menjadi membran nukleus luar. Jadi membran yang
mengelilingi DNA merupakan membran rangkap.
Hipotesis
ini berdasarkan kenyataan saat ini bahwa membran nukleus merupakan
membran rangkap, dan membran luar nukleus memiliki hubungan secara
langsung dengan membran sel melalui Retikulum Endoplasma (RE). Hubungan
ini merupakan sisa-sisa membran plasma yang melekuk ke dalam. Dengan
terbentuknya membran nukleus, terbentuklah sel eukariotik yang merupakan
hasil evolusi dari sel prokariotik.
4. Asal-Usul Mitokondria
Mitokondria
merupakan organel pernapasan sel. Kamu telah mengetahui bahwa sel
pertama yang terbentuk adalah sel heterotrof yang merupakan sel
anaerobik. Mengingat energi yang dihasilkan kecil, organisme berevolusi
agar dihasilkan energi yang cukup banyak dengan cara melakukan respirasi
secara aerobik melalui daur krebs. Jadi, respirasi aerobik muncul
setelah respirasi anaerobik. Energi yang dihasilkan dari kedua respirasi
dapat kamu lihat pada respirasi berikut ini.
Respirasi Anaerobik:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 21 kal
Respirasi Aerobik:
C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Jadi, yang
terbentuk pertama kali adalah sel prokariotik anaerobik yang berevolusi
menjadi sel prokariotik aerobik. Dengan demikian, terdapat beberapa
macam sel, yaitu sel prokariotik anaerobik, sel prokariotik aerobik, dan
sel eukariotik anaerobik. Selanjutnya, sel eukariotik anaerobik
"menelan" sel prokariotik aerobik. Sel prokariotik itu hidup di dalam
sel eukariotik dan melakukan simbiosis mutualisme sebagai sel inang, sel
eukariotik mendapatkan energi dari sel prokariotik, sedangkan sebagai
simbion, sel prokariotik mendapatkan asam piruvat dari sel inang.
Dalam
perkembangan selanjutnya, sel prokariotik tersebut berubah menjadi
mitokondria, yaitu organel penghasil energi yang terdapat di dalam sel.
Simbiosis antara sel prokariotik aerobik dengan sel eukariotik anaerobik
yang demikian itu dikenal sebagai endosimbions. Dasar dari dugaan ini
dikarenakan pada saat ini:
a)
Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Membran luar diduga berasal dari membran sel inang yang melekuk ke dalam
ketika menelan sel bakteri aerobik. Sedangkan, membran dalam diduga
berasal dari membran bakteri aerobik.
b) Masih
adanya bakteri aerobik yang memiliki mesosom sebagai penghasil energi.
Diduga, sel prokariotik aerobik mirip dengan bakteri aerobik.
c) DNA mitokondria mirip dengan DNA prokariotik.
d)
Polipeptida yang disintesis dalam mitokondria digunakan sendiri oleh
mitokondria tersebut. Polipeptida ini berbeda dengan Polipeptida sel
inang.
e) Mitokondria mampu membelah diri seperti halnya bakteri.
Untuk lebih memahami tentang asal-usul sel eukariotik, mari cermati Gambar di bawah ini.
5. Asal-Usul Kloroplas
Seperti
halnya mitokondria, kloroplas juga terbentuk melalui endosimbiosis. Pada
awal pertengahan kehidupan telah terbentuk sel autotrof yang diduga
mirip dengan Cyanobakteri (bakteri biru) pada masa sekarang ini. Sel
purba heterotrof yang bernapas secara aerobik dan memiliki membran inti,
menelan sel autotrof yang mampu berfotosintesis.
Sel autotrof
yang hidup di dalamnya mendapatkan karbon dioksida dan air dari sel
inangnya, sementara itu sel inang mendapatkan oksigen dan hasil-hasil
fotosintesis. Sel autotrof ini akhirnya menjadi kloroplas. Terbentuklah
sel berkloroplas, berinti, memiliki mitokondria, yang merupakan cikal
bakal sel tumbuhan.
Hipotesis endosimbiosis kloroplas ini dikemukakan berdasarkan kenyataan pada saat ini, bahwa:
a) Kloroplas memiliki membran rangkap dan membran luarnya mirip dengan struktur membran sel.
b) Ada beberapa fotosintetik (cyanobakteria) yang memiliki membrane fotosintetik, yang mirip dengan tilakoid pada kloroplas.
c) Di dalam kloroplas terdapat DNA yang juga dijumpai pada bakteri fotosintetik.
d) Kloroplas dapat bertambah banyak melalui pembelahan, seperti halnya bakteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar