Komposisi Cairan Tubuh
Kandungan air pada saat bayi lahir adalah sekitar 75% BB
dan pada saat berusia 1 bulan sekitar 65% BB. Komposisi cairan pada tubuh
dewasa pria adalah sekitar 60% BB, sedangkan pada dewasa wanita 50% BB.Sisanya
adalah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat, dll. Air dalam tubuh
berada di beberapa ruangan, yaitu intraseluler sebesar 40% dan ekstraseluler
sebesar 20%. Cairan ekstraseluler merupakan cairan yang terdapat di ruang
antarsel (interstitial) sebesar 15% dan plasma sebesar 5%. Cairan antarsel
khusus disebut cairan transeluler misalnya cairan serebrospinal, cairan
persendian, cairan peritoneum, dll.
Komposisi Elektrolit
Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi zat-zat lain sulit melintasinya atau membutuhkan proses khusus supaya dapat melintasinya; oleh sebab itu komposisi elektrolit di luar dan di dalam sel berbeda. Cairan intraseluler banyak mengandung ion K, Mg dan fosfat; sedangkan cairan ekstraseluler banyak mengandung ion Na dan Cl.
Gangguan Keseimbangan Cairan
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan
Elektrolit
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L) Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison Tanda dan Gejala : • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot. • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma. • Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison). • Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi 2. Hipernatremia Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L) Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison Tanda dan Gejala : • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot. • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma. • Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison). • Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi 2. Hipernatremia Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas
otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap
hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L) Etiologi • Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar) • Diuretik • Asupan K+ yang tidak cukup dari diet • Ekskresi berlebihan melalui ginjal • Maldistribusi K+ • Hiperaldosteron Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST. 4. Hiperkalemia Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L) Etiologi • Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar) • Diuretik • Asupan K+ yang tidak cukup dari diet • Ekskresi berlebihan melalui ginjal • Maldistribusi K+ • Hiperaldosteron Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST. 4. Hiperkalemia Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
• Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
• Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
• Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
• Insufisiensi adrenal
• Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
• Hipoaldosteron
• Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
• Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
• Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
• Insufisiensi adrenal
• Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
• Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala : Efek
terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan
perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada
permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan
interval PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+
= 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang dan menjurus ke pola
sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada K+ > 10
mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis
ascenden.
Fungsi Cairan Tubuh Manusia, Gejala Dehidrasi Dan Cara Mengatasi Kehilangan Cairan Tubuh
A. Peran / Manfaat / Kegunaan / Fungsi Cairan Tubuh Manusia
Air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua
reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh
berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk
menggantikan cairan yang hilang.
Fungsi cairan tubuh antara lain :
1- Mengatur suhu tubuh
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2- Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
3- Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4- Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5- Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6- Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
7- Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
8- Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
B. Hilangnya Cairan Tubuh Manusia
Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :
a. Normal
Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.
Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.
b. Abnormal
Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah.
Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah.
Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi.
Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang
sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya
dengan baik.
Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya.
C. Gejala Dehidrasi
Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
- Dehidrasi ringan
Muka memerah
Rasa sangat haus
Kulit kering dan pecah-pecah
Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
Pusing dan lemah
Kram otot terutama pada kaki dan tangan
Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
Sering mengantuk
Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
Muka memerah
Rasa sangat haus
Kulit kering dan pecah-pecah
Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
Pusing dan lemah
Kram otot terutama pada kaki dan tangan
Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
Sering mengantuk
Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
- Dehidrasi sedang
Tekanan darah menurun
Pingsan
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
Kejang
Perut kembung
Gagal jantung
Ubun-ubun cekung
Denyut nadi cepat dan lemah
Tekanan darah menurun
Pingsan
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
Kejang
Perut kembung
Gagal jantung
Ubun-ubun cekung
Denyut nadi cepat dan lemah
- Dehidrasi Berat
Kesadaran berkurang
Tidak buang air kecil
Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
Kesadaran berkurang
Tidak buang air kecil
Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
D. Mengembalikan Cairan Tubuh Yang Hilang
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum
minimal 8 gelas (± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari :
- Air putih yang higienis/air mineral
Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.
Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.
- Air berion
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.
- Jus buah
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.
Jadi, sebelum Anda bermasalah dengan cairan tubuh, jagalah kadar air dalam tubuh Anda.
DARAH
1. Fungsi Darah.
Fungsi darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. mengangkut zat makanan serta mengangkut zat metabolisme juga,
2. mengedarkan hormon kedalam seluruh lapisan tubuh manusia
3. menjaga suhu tubuh agar tetap stabil,
4. melakukan pembekuan darah yang mana tu kan diperlukan,
5. membunuh kuman-kuman penyakit penyebab terjadinya infeksi.
2. Plasma Darah.
Plasma darah dalam tubuh manusia merupakn zat anti bodi bagi manusia. Plasma darah juga punya ciri umum yaitu plasma darah merupakan cairan darah yang punya warna merah kekuningan. Karena Plasma darah ini tersusun dari 90%air dan protein terlarut (albumin,globumin, dan fibrinogen). Apabila plasma darah diambil fibrinogennya maka yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning yang biasa dinamakan serum (di dalam serum terdapat zat antibodi).
3. Sel Darah Merah (Eritrosit).
Bentuk sel darah merah itu bentuknya bulat, bikonkaf, tidak berinti, dinding elastis, serta fleksibel. Sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang bisa menyebabkan darah ini berwarna merah. Hemoglobin ini mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta mengedarkannya ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia. Sel darah merah ini dibentuk pada sumsum tulang merah yang letaknya di dalam tulang pipih dan tulang pendek. Sel darah merah hanya dapat hidup selama 120 hari.
4. Sel Darah Putih (Leukosit).
Selain sel darah merah, dalam manusia juga terdapat sel darah putih (leukosit). Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh dengan cara memakan kuman-kuman penyakit (fagosit). Lekosit memiliki ciri-ciri yaitu : tak berwarna (bening), bentuk tidak tetap, berinti, serta mempunyai ukuran lebih besar dari pada sel darah merah. Berdasarkan bentuknya,sel darah putih atau leukosit terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
1. Neutrofil punya fungsi yaitu sebagai fagositosis serta memiliki bintik kebiruan.
2. Eosinofil mempunyai bintik berwarna merah.
3. Basofil mempunyai granula berwarna biru.
4. Monosit memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.
5. Limfosit memiliki inti dengan bentuk hampir bundar.
5. Trombosit (Keping darah).
Keping darah mempunyai ukuran yang paling kecil dengan yang lainya , bentuknya pun nggak teratur,serta tidak memiliki inti sel. Trombosit dibuatnya di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek. Trombosit (keping darah) berfungsi untuk pembekuan darah. Pembekuan darah ini terjadi jika pada saluran darah terjadi sobek atau luka sehingga darah berhenti mengalir keluar dari saluran darah.
1. Fungsi Darah.
Fungsi darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. mengangkut zat makanan serta mengangkut zat metabolisme juga,
2. mengedarkan hormon kedalam seluruh lapisan tubuh manusia
3. menjaga suhu tubuh agar tetap stabil,
4. melakukan pembekuan darah yang mana tu kan diperlukan,
5. membunuh kuman-kuman penyakit penyebab terjadinya infeksi.
2. Plasma Darah.
Plasma darah dalam tubuh manusia merupakn zat anti bodi bagi manusia. Plasma darah juga punya ciri umum yaitu plasma darah merupakan cairan darah yang punya warna merah kekuningan. Karena Plasma darah ini tersusun dari 90%air dan protein terlarut (albumin,globumin, dan fibrinogen). Apabila plasma darah diambil fibrinogennya maka yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning yang biasa dinamakan serum (di dalam serum terdapat zat antibodi).
3. Sel Darah Merah (Eritrosit).
Bentuk sel darah merah itu bentuknya bulat, bikonkaf, tidak berinti, dinding elastis, serta fleksibel. Sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang bisa menyebabkan darah ini berwarna merah. Hemoglobin ini mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta mengedarkannya ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia. Sel darah merah ini dibentuk pada sumsum tulang merah yang letaknya di dalam tulang pipih dan tulang pendek. Sel darah merah hanya dapat hidup selama 120 hari.
4. Sel Darah Putih (Leukosit).
Selain sel darah merah, dalam manusia juga terdapat sel darah putih (leukosit). Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh dengan cara memakan kuman-kuman penyakit (fagosit). Lekosit memiliki ciri-ciri yaitu : tak berwarna (bening), bentuk tidak tetap, berinti, serta mempunyai ukuran lebih besar dari pada sel darah merah. Berdasarkan bentuknya,sel darah putih atau leukosit terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
2. Eosinofil mempunyai bintik berwarna merah.
3. Basofil mempunyai granula berwarna biru.
4. Monosit memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.
5. Limfosit memiliki inti dengan bentuk hampir bundar.
5. Trombosit (Keping darah).
Keping darah mempunyai ukuran yang paling kecil dengan yang lainya , bentuknya pun nggak teratur,serta tidak memiliki inti sel. Trombosit dibuatnya di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek. Trombosit (keping darah) berfungsi untuk pembekuan darah. Pembekuan darah ini terjadi jika pada saluran darah terjadi sobek atau luka sehingga darah berhenti mengalir keluar dari saluran darah.
Golongan darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia
ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai.Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan
berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
§
Individu dengan golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
§
Individu dengan golongan darah B memiliki
antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau
O-negatif
§
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel
darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap
antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
§
Individu dengan golongan darah O memiliki sel
darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya
kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah
yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia,
golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen
B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl
Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada
tahun 1930 untuk
jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
Transfusi Darah adalah
proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongandarah :
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia
ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai.Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar