Klasifikasi
 yang didasarkan pada filogenik telah mengalami berbagai perkembangan 
karena adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban 
manusia. 
Mulanya pada
 abad ke-19 sampai 20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia 
tumbuhan (Plantarum) dan dunia hewan (Animalia), tetapi pada 
kenyataannya untuk organisme tingkat rendah seperti Amoeba, Paramecium, 
dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk dunia tumbuhan ataukah dunia
 hewan. Oleh karena itu, para ahli mengemukakan berbagai sistem 
klasifikasi sebagai berikut.
1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom
Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom 
tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, 
dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap 
dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.
b. Kingdom 
hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak 
berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini 
seperti Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, 
Echinodermata dan Chordata.
2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom
a. Kingdom 
Monera, memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, 
inti selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan 
ganggang biru.
b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golongan Protozoa sampai golongan Chordata.
3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom
Penemu 
sistem kingdom ini adalah Robert Whittaker pada tahun 1959. 
Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang 
dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti, 
dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat
 kingdom itu antara lain:
a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion), contohnya bakteri dan ganggang biru.
b. Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.
c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.
4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Sistem ini 
merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada 
tahun 1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, 
dan faktor nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh banyak ilmuwan sampai
 sekarang.
Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis. 
Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
b. Kingdom 
Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, 
eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan 
hewan. 
Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. 
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel
banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis,
autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. 
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
e. Kingdom 
Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak 
berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, 
heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom
Sistem ini 
menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh karena 
itu tingkatan klasifikasi ada enam kingdom, yaitu Virus, Protista, 
Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar