Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan - Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki bagian-bagian sel, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Selain
memiliki persamaan, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
perbedaan-perbedaan, di antaranya adalah pada sel hewan terdapat
sentriol, sedangkan pada sel tumbuhan tidak terdapat organel. Tetapi,
sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel yang tidak
dimiliki sel hewan.
1. Sel Hewan
Ciri khas
sel hewan adalah memiliki sentriol. Sel hewan mengandung dua sentriol
yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah luar
nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak
sembilan mikrotubul, setiap mikrotubul memiliki dua bagian yang terikat
padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus.
Sebelum sel
membagi diri, sentriolnya melakukan duplikasi dan satu pasang berpindah
ke sisi berlawanan pada nukleus, kemudian gelondong pembelahan terbentuk
di antaranya. Pada beberapa sel, sentriol berduplikasi membentuk benda
basal silia dan flagelata.
Sel tumbuhan
memiliki struktur yang tidak dimiliki oleh sel hewan, di antaranya
adalah adanya vakuola, kloroplas, dan dinding sel.
a. Vakuola
Vakuola
adalah organel sitoplasma yang berisi cairan, dibatasi oleh membran yang
identik dengan membran plasma. Vakuola sering terbentuk karena
pelipatan membran sel ke arah dalam. Bahan atau buangan dapat ditemukan
di dalam vakuola.
Sel tumbuhan
berisi banyak vakuola kecil-kecil, tetapi dengan matangnya sel,
terbentuklah vakuola tengah yang besar. Molekul makanan yang terlarut,
bahan buangan, dan pigmen sering terdapat di dalamnya.
Vakuola memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial permiabel untuk membangun turgor sel.
2) Vakuola
ada yang berisi pigmen dalam bentuk larutan, seperti antosian, termasuk
antosianin yang berwarna merah, biru, dan lembayung, juga warna gading
dan kuning. Antosian dapat memberi warna pada bunga, buah, pucuk, dan
daun. Hal ini, berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain
yang berjasa bagi
penyerbukan atau persebaran biji.
3) Vakuola
tumbuhan, kadang-kadang mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak
sebagai lisosom waktu hidup. Setelah sel mati, tonoplas kehilangan
sifat diferensial permiabelnya sehingga enzim-enzimnya lolos keluar
menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
4) Menjadi
tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat
dan beberapa alkaloid, seperti tanin. Lateks (getah) dapat berkumpul
dalam vakuola dalam bentuk emulsi. Sel khusus yang berfungsi seperti ini
disebut latisifer, misalnya pada Hevea brasiliensi dan Cannabis sativa.
5) Menjadi
tempat penyimpanan zat makanan terlarut yang sewaktu-waktu dapat
digunakan oleh sitoplasma. Misalnya, sukrosa dan garam mineral.
b. Kloroplas
Kloroplas
hanya terdapat pada sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel
tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai dalam bentuk cakram dengan
diameter 5 - 8 μm dan tebal 2 - 4 μm. Kloroplas dibatasi oleh membran
ganda yang di dalamnya terdapat sistem luar membran interval yang
terbenam dalam matriks fluida yang disebut stroma.
Membran
dalam, kaya akan fosfolipid dan protein. Selain itu, kloroplas juga
mengandung pigmen yang paling utama di antaranya adalah klorofil.
Klorofil terdapat dalam struktur seperti tumpukan piring yang disebut
granum (jamak: grana). Warna hijau klorofil yang tergabung dalam
membran, memberi warna hijau pada kloroplas dan sel serta jaringan
tumbuhan yang terkena cahaya. Klorofil menangkap energi matahari dan
digunakan untuk fotosintesis zat makanan. Jadi, kloroplas merupakan
tempat fotosintesis.
Pigmen-pigmen
fotosintesis tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi dua macam, yaitu
klorofil dan karotenoid. Kedua pigmen ini berperan untuk menyerap energi
cahaya, kemudian mengubahnya menjadi energi kimia. Kedua pigmen
terletak di membran kloroplas.
Klorofil
berfungsi menyerap sinar merah dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau,
kecuali bila tertutup oleh pigmen warna lain. Karotenoid merupakan
pigmen berwarna kuning, orange, merah atau coklat yang menyerap sinar
bergelombang antara biru-ungu.
Karotenoid
terdapat pada beberapa bunga dan buahbuahan sehingga memiliki warna yang
cemerlang dan menarik insekta, burung atau hewan lain untuk membantu
penyerbukan atau penyebaran biji. Misalnya, likopen yang merupakan
karoten pada kulit buah tomat yang merah. Karotenoid juga berfungsi
sebagai pelindung klorofil pada waktu sinar terlalu kuat dan oksidasi
oleh oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. Ada dua tipe
karotenoid, yaitu karoten dan xantofil.
c. Dinding sel
Sebagian
besar ganggang dan semua tumbuhan, di luar membran sel terdapat
pembungkus luar yang terdiri atas selulosa polisakarida dan yang
membentuk dinding sel yang kaku. Penataan fibril-fibril selulosa
terlihat beraturan sehingga terbentuk dinding sel. Sifat-sifat linier
molekul-molekul fibril selulosa dan mudahnya pengikatan hidrogen
intermolekuler menyebabkan terbentuknya fibril-fibril yang panjang dan
kaku.
Selain
selulosa, dinding sel juga mengandung polisakarida sebagai konstruksi
penguat dinding sel. Untuk lebih mengetahui perbedaan antara sel hewan
dan tumbuhan, mari cermati Gambar di bawah ini.
Demikianlah Materi Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar