Penjelasan dan Spesifikasi Chrysophyta atau ganggang keemasan
- Chrysophyta atau ganggang keemasan meliputi ± 850 jenis. Selnya
mempunyai plastida berwarna hijau kekuningan/cokelat keemasan yang
disebabkan oleh pigmen xantofil dalam jumlah banyak.
Chrysophyta
ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni. Sebagian besar
Chrysophyta mempunyai flagela, namun ada pula bersifat amoeboid karena
tidak berdinding. Bentuk sel atau koloni bermacam-macam. Dapat hidup di
air maupun daratan.
Chrysophyta
yang hidup di darat sering ditemui sebagai selaput seperti beludru di
tepi kolam, tepi perairan, atau di tanah yang lembab. Selain laminarin,
Chrysophyta menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk minyak sehingga
merupakan komponen penting dalam pembentukan minyak bumi.
a . Ochromonas
merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yang mempunyai dua flagela, satu
panjang dan satu pendek. Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof dengan
menggunakan energi cahaya matahari atau secara heterotrof dengan
menyerap makanan.
b. Vaucheria
hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk tabung yang kadang-kadang
bercabang. Jenis yang hidup di darat menempel pada permukaan dengan
rizoid yaitu cabang-cabang menyerupai akar yang tidak berwarna. Filamen
Vaucheria berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sekat yang
disebut senosit. Di dalam sitoplasma terdapat vakuola besar di tengah
sel. Di dalam sitoplasma terdapat banyak inti, plastida yang berbentuk
cakram tanpa pirenoid. Cadangan makanan berupa minyak dalam bentuk
tetes-tetes minyak.
Reproduksi
Vaucheria berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembentukan zoospora multinukleat berukuran besar yang
mempunyai banyak flagela. Zoospora ini dianggap sebagai struktur majemuk
yang terdiri dari kumpulan zoospora kecil yang berflagela dua yang
masing-masing tidak memisahkan diri.
Setelah
zoospora ini dilepaskan, kemudian bergerak dengan flagelanya ke tempat
baru. Setelah menetap, flagela dilepaskan, dan berkecambah membentuk
Vaucheria baru. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk oogonia
(pembentuk gamet betina) dan anteridia (pembentuk gamet jantan) pada
filamen yang sama. Sel telur yang dihasilkan berukuran besar dengan satu
inti yang mengandung klorofil.
Sperma yang
dihasilkan anteridia mempunyai flagela yang kecil. Setelah terjadi
pembuahan akan terbentuk zigot. Setelah dilepaskan dari induknya, zigot
siap tumbuh membentuk filamen baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar