Materi

27.10.14

Diare Anak

Diare anak adalah salah satu gejala klinis pada anak yang paling sering ditemui oleh dokter di seluruh Indonesia. Lebih dari 42% penyebab kematian pada anak umu 0-17 bulan disebabkan oleh diare anak. Artikel ini akan membantu anda sebagai dokter umum untuk mengenali, mengklasifikasi dan menatalaksana pasien diare anak.
Pendekatan Klinis Pasien Diare Anak
            Diare anak didefinisikan sebagai keadaan dimana terdapat feses encer lebih banyak dari tiga kali per hari pada anak. Ada dua hal yang harus dilakukan untuk  mengidentifikasi jenis diare yang terdapat pada pasien yaitu waktu dan adanya darah pada feses pasien. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui lama diare yang dialami pasien. Apabila diare terjadi sekurang-kurangnya 24 jam dan maksimal adalah 2 minggu, maka diare diklasifikasikan sebagai diare akut. Apabila lebih dari dua minggu, maka diare diklasifikasikan sebagai diare persisten.
            Langkah kedua yang harus anda lakukan adalah membedakan diare  dan juga disentri. Diare yang normal (diketahui juga bernama diare cair akut) umumnya berisi cairan sedangkan disentri biasanya berisi darah dan mukus.
            Setelah kita menentukan jenis diare, langkah kedua yang harus kita lakukan adalah menentukan apakah terdapat dehidrasi di dalam tubuh pasien. Berikut ini adalah klasifikasi dari dehidrasi:
Kategori Tanda dan Gejala
Dehidrasi berat
  • Letargi atau penurunan kesadaran
  • Kelopak mata sangat cekung
  • Tidak bisa/malas minum
  • Cubitan kulit perut berlangsung sangat lama (>2 detik)
Dehidrasi ringan Tanda berikut:
  • Gelisah
  • Kelopak mata cekung
  • haus atau sangat haus
  • cubitan kulit perut berlangsung lambat (<2 detik)
Tanpa rehidrasi Tidak ada gejala yang cukup untuk diklasifikasikan dalam dehidrasi ringan ataupun berat
            Langkah terakhir yang harus diketahui adalah memahami patofisiologi diare yang terjadi. Umumnya ada dua jenis diare yang terjadi di tubuh manusia: diare osmotik dan diare sekretorik. Diare osmotik terjadi apabila terdapat zat yang seharusnya tidak masuk ke dalam usus besar. Sebagai contoh adalah sorbitol. Sorbitol akan difermentasi di usus besar dan meningkatkan molaritas di usus besar. Diare sekretorik biasanya terjadi karena infeksi, infeksi yang umumnya menyebabkan diare sekretorik adalah infeksi rotavirus.
Konsep Klinik Penting: Diare Anak Fisiologis
            Ada suatu keadaan diare yang disebut dengan diare fisiologis. Diare fisiologis terdapat pada anak yang sedang menyusui ASI. Pada pasien berumur 0-2 bulan dengan ASI eksklusif , buang air besar dari pasien bisa mencapai 8-10 kali per hari. Hal ini normal, karena kandungan ASI kaya akan laktosa yang dapat meningkatkan osmolaritas lumen sistem gastrointestinal. Biasanya tinja pasien lunak, berbentuk biji-bijian dan berbau asam.
Bagaimana kita Menatalaksana pasien Diare?
Ada 5 konsep penting yang harus dikuasai oleh dokter dalam tatalaksana diare:
1.Rehidrasi
2.Dukungan Nutrisi
3.Suplementasi Zinc
4.Antibiotik Selektif
5.Edukasi
Rehidrasi:
            Terapi rehidrasi sangat tergantung dari derajat rehidrasi yang telah anda tentukan dari langkah sebelumnya. Apabila tanpa dehidrasi maka anda dapat menggunakan rencana terapi A sedangkan apabila dehidrasi yang anda rasakan dehidrasi dalam skala ringan-sedang maka anda dapat ikut rencana terapi B sedangkan apabila dehidrasinya berat, anda masuk dalam rencana terapi C
Rencana Terapi A
  1. Berikan lebih banyak cairan
  2. Beri tablet zinc
  3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
  4. Bawa anak peada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari
  5. Anak harus diberi oralit di rumah
Rencana Terapi B
  1. Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan ddiberikan selama 4 jam pertama. Rata-ratanya adalah 75 mL/kg berat badan
  2. Jika anak minta minum lagi: Berikan minum sedikit demi sedikit, hal ini karena batas kapasitas lambung anak yang terbatas. Hanya 20 mL/kg berat badan anak.
  3. Jika anak muntah, tunggu 10 menit sebelum memberikan rehidrasi oral lagi.
  4. Lanjutkan ASI apabila anak meminta
Setelah 4 jam:
  1. Menilai ulang derajat rehidrasi anak
  2. Tentukan talaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
  3. Mulai beri makan anak di klinik
Apabila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B:
  1. Tunjukan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
  2. Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi (sesuai dengan terapi A)
  3. Jelaskan cara-cara terapi A untuk mengobati diare
Rencana TERAPI C
           Untuk TERAPI C, kita menggunakan cairan IV. Jumlah yang harus diberikan apabila pasien masuk dalam klasifikasi C adalah 100 mL/kg berat badan pasien. Apabila tidak terdapat cairan IV, maka anda dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi. Apabila tidak terdapat pipa nasogastrik juga, anda dapat merujuknya ke tempat yang terdekat untuk mendapatkan rehidrasi nasogastrik dan intravena.
Konsep Klinik Penting dalam Diare Anak : Oralit Lama vs Oralit Baru
            Oralit telah lama diketahui sebagai pengobatan lini pertama untuk mengobati diare anak. Yap, sekarang sudah ditemukan suatu larutan oralit baru yang disebut dengan ORALIT FORMULA BARU. Oralit ini memiliki kadar dan formula yang berbeda dengan oralit biasa. Berikut ini adalah kandungan dari oralit formula baru:

Natrium 75 mmol/L
Klorida 65 mmol/L
Glukosa 75 mmol/L
Kalium 20 mmol/L
Sitrat 10 mmol/L
Total Osmolaritas 245 mmol/L
            Mengapa diperlukan oralit NEW FORMULA? Jawabannya ada pada kenyataan bahwa ORALIT old formula sering menyebabkan pasien hipernatremia sehingga dibutuhkan formula baru oralit yang dapat mengurangi risiko hipernatremia pada balita.
            Sebagai informasi, cairan oralit baru ini bersifat HIPOTONIK, yaitu konsentrasinya lebih rendah daripada cairan tubuh normal berbeda dengan cairan oralit lama yang bersifat ISOTONIK. Minuman seperti energi drink/pocari sweat diklasifikasikan sebagai minuman yang HIPERTONIK sehingga tidak boleh diberikan pada pasien yang diare karena dapat memperparah diare
            Bagaimana cara membuat ORALIT? Larutkan 1 bungkus oralit formula baru kedalam 1 liter air matang untuk persediaan 24 jam. Berikan larutan oralit pada anak setiap kali anak buang air besar. apabila anak kurang dari dua tahun, berikan 50-100 ml larutan oralit. Sedangkan apabila anak lebih tua dari 2 tahun, berikan 100 sampai 200 ml larutan oralit. Larutan oralit harus dibuang apabila sudah lebih tua dari 24 jam.
Terapi Nutrisi
            Terapi nutrisi adalah hal nomor dua yang paling penting harus dilakukan pada pasien diare anak. Makanan tetap diteruskan pada pasien sama seperti anak sehat. ASI juga tetap diberikan pada pasien sama seperti biasanya. Tujuannya adalah untuk mencegah pemburukan gizi.
Suplementasi Zinc
            Tujuan diberikan zinc pada pasien diare anak adalah untuk mengurangi lama dan beratnya diare yang diderita oleh pasien. Zinc juga dapat mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan dan mengembalikan nafsu makan anak.
            Mekanisme kerja Zinc adalah sebagai kofaktor enzim superoksidase dismutase yang dapat mencegah ikatan sulfida dan berkompetisi terhadap tembaga (Cu) dan besi (Fe). Kedua zat ini sangat penting untuk sumber makanan dari bakteria.
Dosis Zinc untuk Mencegah Diare Anak
            Untuk anak di bawah umur 6 bulan adalah 10 mg/kg/hari sedangkan untuk anak yang di atas umur 6 bulan adalah 20 mg/kg/hari. Zinc harus diberikan 10-14 hari meskipun si anak sudah sembuh dari diare.
Antibiotik Selektif
            Antibiotik biasa diberikan dalam kasus diare anak secara selektif. Alasannya adalah karena keadaan diare umumnya disebbakan oleh rotavirus yang tidak akan mempan diberikan antibiotik. Diare berdarah (disentri) yang sering disebabkan oleh Shigella adalah salah satu indikasi dari antibiotik.
Edukasi
            Edukasi diberikan kepada orang tua dan menasihati orang tua untuk mencari pertolongan apabila terdapat komplikasi-komplikasi dari keadaan diare anak. Kondisi yang mungkin terjadi seperti demam, tinja yang berdarah, mutah yang terjadi berulang-ulang. Apabila pasien mengalami dehidrasi, kita juga harus curiga kalau ada sesuatu yang tidak beres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar