Perusakan Flora dan Fauna
 - Beranekaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masing-masing 
bersifat saling melengkapi, membentuk suatu rangkaian ekosistem yang 
luas sehingga bila salah satu unsurnya terganggu maka terganggulah 
keseluruhannya. 
Sifat 
gangguan tersebut dapat berupa bencana alam dan berupa perusakan oleh 
manusia. Bencana alam yang dapat merusak lingkungan antara lain banjir, 
letusan gunung api, gempa, topan, kemarau, dan lain-lain. 
Pada 
kenyataannya kerusakan terbesar sering datang dari ulah manusia, baik 
disadari maupun tak di sadari seperti perusakan hutan, terusirnya suatu 
kelompok hewan karena tempatnya semula dihuni manusia, dan lain 
sebagainya sehingga karena ulah manusia pula timbul bencana alam yang 
pada akhirnya hanya mendatangkan kerugian bagi manusia sendiri. Kita 
sebagai manusia yang memiliki kelebihan dari makhluk hidup yang lain 
wajib ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup kita sendiri.
Perusakan Hutan dan Binatang (Flora dan Fauna)
Hutan 
merupakan bagian sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi yang 
tinggi bagi suatu negara. Manfaatnya antara lain: terutama kayunya dapat
 dipakai sebagai bahan bakar, bahan ba ngunan, bahan baku industri, dan 
sebagai perabot rumah tangga. 
Di samping 
itu hutan memiliki banyak fungsi, antara lain: dengan keindahan dan 
keunikan kehidupan di dalamnya, hutan merupakan objek wisata dan ilmu 
pengetahuan yang perlu untuk tetap dijaga kelestariannya. Hutan berperan
 sebagai penyaring udara dan penyimpan air, serta sebagai pelindung 
kesuburan tanah yang paling baik. Hutan merupakan tempat tinggal bagi 
beraneka jenis hewan.
Karena 
keperluan kayu tiap hari semakin bertambah banyak maka terjadilah 
penebangan kayu secara liar dan tidak terencana yang membuat makin 
menyusutnya areal hutan dengan akibat timbulnya bahaya kekurangan air di
 musim kemarau dan bahaya banjir di musim hujan.
Apalagi 
kalau cara membuka hutan itu dengan cara membakarnya maka untuk 
mengembalikannya menjadi hutan lagi, memerlukan waktu yang sangat lama. 
Menurut catatan dari 113,4 juta hektar hutan di Indonesia pada awal 
Pelita V 30 juta hektar di antaranya berada dalam keadaan rusak. Dari 30
 juta hektar tersebut hampir 6 juta hektar berupa lahan kritis.
Apabila 
habitat hutan rusak binatang pun juga akan terganggu. Gajah, harimau 
misalnya akan mencari mangsa ke areal pertanian dan pemukiman penduduk. 
Akhirnya yang terganggu juga manusia. Demikian pula adanya perburuan 
liar terhadap binatang, juga akan menyebabkan kepunahan.
Perusakan Dalam Usaha Pertanian
Perusakan 
dalam usaha pertanian sering terjadi dalam sistem perladangan maupun 
usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pertanian sendiri, misalnya: 
pembasmian hama, pemupukan, pemilihan bibit unggul, pembangunan 
bendungan, dan lain-lainnya.
a. Berladang
Sistem berladang, yaitu cara bercocok tanam dengan membuka hutan.
Apabila 
tanah tersebut sudah ditanam 2 sampai 3 kali maka biasanya sudah tidak 
memuaskan lagi sehingga tanah ladang itu ditinggalkan dan membuka daerah
 baru lagi. Sementara tanah yang ditinggalkan telah menjadi tanah kritis
 dan gundul dan perlu waktu yang lama untuk dapat kembali ke keadaan 
semula.
b. Pemupukan
Penambahan 
pupuk juga harus diteliti dahulu, tidak dapat sembarang pupuk kita 
gunakan. Tanah yang ditaburi pupuk tidak semuanya dimanfaatkan oleh 
tanaman. Sebagian ikut dalam aliran air ke sungai. Pupuk yang tergenang 
dalam air lama-kelamaan menyuburkan pertumbuhan ganggang dan enceng 
gondok sehingga dapat merusakkan kehidupan ikan, merusak bendungan, dan 
mengganggu pembangkit tenaga listrik.
c. Pembasmian Hama
Dalam 
menggunakan pestisida dilakukan secara hati-hati karena pestisida ini 
dapat juga mematikan tumbuhan atau hewan lain yang kita perlukan.
Akibat lain 
dari penggunaan pestisida, yaitu timbulnya residu atau sisa pestisida 
dalam bahan makanan. Residu tersebut dapat membahayakan kehidupan 
manusia.
d. Pengolahan Tanah Miring
Tanah miring
 dan gundul mudah terkena erosi, apalagi jika daerah tersebut kemudian 
diolah. Hal tersebut akan memperbesar terjadinya bahaya tanah longsor 
yang akan membawa kerugian bagi kita.
Perusakan Kehidupan Laut
Keberadaan 
laut sangat penting artinya bagi manusia. Di samping sebagai sarana lalu
 lintas, laut juga merupakan sumber daya yang kaya akan protein hewani 
yang dibutuhkan oleh manusia.
Banyak 
kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan para nelayan sering justru ikut
 merusak kehidupan alam perairan kita sendiri, baik secara sengaja 
maupun tidak sengaja. Perusakan itu antara lain sebagai berikut.
a. Penangkapan ikan jenis tertentu secara besar-besaran tanpa memperhatikan kelestarian jenis ikan tersebut.
b. Dalam 
penangkapan ikan nelayan menggunakan jaring yang dapat menangkap ikan 
besar maupun kecil. Dengan demikian produksi ikan di masa yang akan 
datang dapat mengalami kemunduran.
c. 
Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan bahan peledak. Hal ini 
juga sangat merugikan, sebab dapat mematikan ikan besar maupun kecil, 
yang berarti juga akan mengurangi produksi ikan di masa yang akan 
datang.
d. 
Penghancuran karang-karang pantai dan hutan bakau membawa pengaruh bagi 
kelestarian perkembangan ikan, sebab daerah tersebut merupakan tempat 
bertelurnya ikan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar