Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
- Perkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu,
yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih
sangat sederhana, hampir semua alat yang dipergunakan untuk mencukupi
kebutuhan hidup masih sangat sederhana.
Alat yang
dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat
dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh
bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok. Pada masa bercocok tanam,
kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan
sudah menghasilkan makanan (food producing).
Peningkatan
teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar
menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat
sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk
cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat
genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian
tajamnya berbentuk meruncing.
Teknologi
kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan
kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi
kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah,
membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.
Teknologi
kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu
kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat
yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua
kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan
selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan
kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu
kehidupan mereka.
Namun, ada
jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya,
candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan
teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat
hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih
sempurna seperti di zaman megalit itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar