Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pangan - Bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan khamir (kapang) dengan alasan sebagai berikut:
1) pertumbuhannya cepat, walaupun dalam skala besar seperti industri;
2) sel-selnya mengandung protein yang tinggi;
3) dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya, misalnya dari limbah pertanian;
4) menghasilkan produk yang tidak toksik;
5) sebagai organisme hidup, reaksi biokimianya dikontrol oleh enzim yang berarti tidak memerlukan tambahan reaktan dari luar.
Pemanfaatan
mikroorganisme telah digunakan pada bioteknologi tradisional maupun
modern. Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme, antara lain:
digunakan dalam bidang pangan, obat-obatan, pembasmian hama tanaman,
pencemaran, dan pemisahan logam dari bijih logam.
Protein
merupakan bahan makanan yang mutlak diperlukan manusia. Protein yang
dihasilkan dengan memanfaatkan mikroorganisme disebut SCP (Single Cell
Protein) protein sel tunggal. SCP ini mempunyai kadar protein hingga 80%
lebih tinggi dibandingkan protein kedelai dan ragi.
Beberapa
mikroorganisme yang efektif untuk pembuatan SCP antara lain:
Methylophylus methylotropus. SCP ini biasa digunakan untuk makanan
ternak agar hewan ternak mampu menghasilkan susu dan daging berkualitas
tinggi. Fusarium, SCP yang digunakan untuk nutrisi manusia.
B. Penggunaan jasa mikroorganisme untuk mengubah makanan.
Melalui
proses fermentasi yang dilakukan mikroorganisme, bahan makanan tertentu
diubah menjadi bahan bentuk lain sehingga cita rasanya lebih menarik
atau mengandung nilai gizi yang lebih tinggi. Contoh makanan ini ialah
keju, mentega, roti, alkohol, dan cuka.
1) Keju
Keju bahan
utamanya adalah dadih yang dipisahkan dari Whey (air dadih utama). Dadih
dibuat dari protein kasein yang umumnya terbentuk karena aktivitas
enzim renin dan kondisi asam yang ditimbulkan karena aktivitas bakteri
asam laktat.
Bakteri yang
dibiarkan pada media keju menyebabkan proses fermentasi yang memberikan
suasana asam. Selain itu, juga memberikan cita rasa khas dan bau harum
(aroma) pada produk susu tersebut. Makin lama masa inkubasinya, makin
tinggi keasamannya dan makin tajam cita rasanya. Mikroorganisme yang
digunakan dalam pembuatan keju ialah jamur Penicillium camemberti.
2) Mentega
Mentega
dibuat dengan mengaduk kepala susu (krim) hingga tetesan-tetesan mentega
yang berlemak memisah dari susu mentega. Susu mentega adalah cairan
susu yang tinggal setelah membuat mentega.
Krim (kepala
susu) memiliki rasa masam dan digunakan untuk pembuatan produk lain,
seperti yoghurt. Yoghurt dibuat dari krim yang ditanami mikroorganisme
seperti yang digunakan membuat susu mentega.
Yoghurt
banyak kamu jumpai di toko. Yoghurt terbuat dari susu dengan lemak kadar
rendah yang sebagian airnya telah diuapkan. Untuk meningkatkan
keasamannya, susu kental yang terbentuk ditanami dengan Streptococcus
thermophillus, sedangkan untuk meningkatkan cita rasa dan aroma ditanami
Lactobacillus bulgaris.
Fermentasi
Lactobacillus bulgaris berlangsung pada subtrat yang bertemperatur 45° C
selama beberapa jam. Pada temperatur tersebut Lactobacillus bulgaris
masih mungkin tumbuh dan berkembang. Untuk menjaga cita rasa, aroma, dan
keasamannya maka perlu dijaga keseimbangan antara kedua jenis
mikroorganisme tersebut.
C. Fermentasi makanan nonsusu
Pemanfaatan
mikroorganisme, seperti ragi banyak digunakan dalam pembuatan roti,
asinan, minuman alkohol, minuman anggur, dan cuka.
Dalam
pembuatan roti, adonan roti akan ditanami ragi yang sebenarnya kultur
spora suatu jenis jamur. Spora jamur akan tumbuh dan memfermentasi gula
dalam adonan, dan terbentuklah gelembung-gelembung karbondioksida.
Fermentasi yang berlangsung dalam kondisi aerob ini akan mendorong
produksi CO2.
Pada
pembuatan asinan kubis atau sauerkraut, acar, dan olive maupun kecap
diperlukan mikroba jamur penghasil enzim yang mampu mengubah zat tepung
menjadi gula yang dapat difermentasikan. Prinsip ini juga digunakan
dalam pembuatan brem dan minuman khas Jepang, sake yang dibuat dari
ketan dan beras.
Dalam
pembuatan kecap diperlukan jamur Aspergillus oryzae. Jamur ini dibiakkan
dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur ini bersama-sama
bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak,
menghancurkan campuran gandum.
Setelah
melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama, dihasilkanlah kecap.
Beberapa jenis mikroba yang digunakan untuk mengubah bahan makanan
menjadi bentuk lain, misalnya:
1) Rhizopus oligospora untuk membuat tempe dengan substrat kedelai.
2) Neurospora sitophila untuk membuat oncom dengan substrat kacang tanah.
3) Saccharomyces cerevisiae untuk membuat tape dengan substrat ketan atau singkong atau ubi kayu.
4) Acetobacter xulinum untuk membuat nata de coco dengan substrat air kelapa.
D. Pembuatan alkohol dan asam cuka
a. Proses pembuatan alkohol
Hampir semua
pembuatan minuman beralkohol, seperti bir, ale, dan anggur memerlukan
jasa mikroorganisme. Bir dan ale dibuat dari tepung biji padi-padian
yang difermentasi oleh ragi. Ragi tidak dapat menggunakan tepung secara
langsung. Tepung tersebut diubah terlebih dahulu menjadi glukosa atau
maltosa. Selanjutnya, glukosa dan maltosa difermentasi menjadi etanol
dan CO2.
Dalam proses
pembuatan minuman ini, malting, yaitu biji padi-padian dibiarkan
berkecambah, terus dikeringkan, selanjutnya digiling menghasilkan malt.
Malt ini mengandung enzim amilase yang mampu mengubah amilum menjadi
glukosa dan maltosa sehingga dapat difermentasi oleh ragi.
Pada
pembuatan minuman keras berkadar alkohol tinggi, seperti vodka, wiski,
dan rum, karbohidrat dari biji padi-padian, kentang dan sirup atau tetes
gula difermentasi menghasilkan alkohol. Selanjutnya, alkohol ini
disuling untuk menghasilkan minuman berkadar alkohol tinggi.
Minuman
anggur atau wine dapat dibuat dari buah anggur maupun dari buah lain.
Karena buah anggur mengandung gula, maka langsung dapat difermentasikan
oleh ragi. Jika bahannya selain buah anggur, untuk meningkatkan produksi
alkoholnya perlu ditambah gula
b. Proses pembuatan cuka
Bahan dasar
pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan oleh fermentasi
anaerob oleh ragi. Oleh bakteri asam asetat, seperti Acetobacter dan
Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam asetat.
Berikut beberapa Makanan yang Difermentasi dan Jenis Mikroba yang Diperlukan
No.
|
Produk/Makanan
|
Bahan mentah
|
Mikroorganisme
|
Lokasi produk
|
Produk dari
Perusahaan Susu
| ||||
1
|
Keju Swiss
|
Susu
|
Propioni bacterium skerma manisi
|
Eropa, Amerika
|
2
|
Keju (masak)
Keju biru
|
Dadih susu
susu
|
Streptococcus sp.
Penicillium roqueforti
Leuconostoc sp.
|
Meliputi seluruh dunia
|
3
|
Krim asam
|
Susu skim
|
Streptococcus lactis
Lactobacillus lactis
|
Meliputi seluruh dunia
|
4
|
Kefir
|
Susu
|
Streptococcus lactis
Lactobacillus bulgaricus
Candida sp.
|
Asia Barat Daya
|
5
|
Kurmiss
|
Susu kuda atau Domba
|
L. bulgaricus
Lactobacillus leichmannii
Candida sp.
|
Rusia
|
6
|
Yogurt
|
Susu
|
Streptococcus thermophilus
L. bulgaricus
|
Meliputi seluruh dunia
|
7
|
Taette
|
Susu
|
S. lactis var taette
|
Skandinavia
|
Produk Daging
dan Ikan
| ||||
1
|
Sosis kering
|
Daging sapi
|
Pediococcus cereviceae
|
Eropa, Amerika Serikat
|
2
|
Saus ikan
|
Ikan kecil
|
Halophilic becillus sp
|
Asia Tenggara
|
3
|
Izushi
|
Ikan segar
beras sayuran
|
Lactobacillus sp.
|
Jepang
|
Produk Tanaman
Bukan Minuman
| ||||
1
|
Biji cokelat
|
Buah cokelat
|
Candida krussek
Geitrichum sp.
|
Afrika, Amerika Serikat
|
2
|
Biji kopi
|
Buah kopi
|
Erwinia dissolvens
Saccharomyces sp.
|
Brasil, Kongo, Hawaii,
India
|
3
|
Kimchi
|
Kubis dan sayuran lainnya
|
Bakteri asam laktat
|
Korea
|
4
|
Miso
|
Kacang kedelai
|
Aspergillus oryzae
Saccharomyces ruoxii
|
Jepang
|
5
|
Olive
|
Olive hijau
|
Leuconostic mesenterodes
Lactobacillus pantarum
|
Meliputi seluruh dunia
|
6
|
Tauco
|
Kedelai
|
Aspergillus oryzae
|
Asia
|
7
|
Kecap
|
Kedelai
|
A. oryzae atau Aspergillus
soyae
S. ruoxii
|
Jepang, Indonesia
|
8
|
Tempe
|
Kedelai
|
Rhizopus oligosporus
Rhizopus oryzae
|
Indonesia, Suriname, Irian Timur (Papua)
|
Roti
| ||||
1
|
Idli
|
Tepung beras &
tepung kacang
|
Leuconostoc mesenteroides
|
India bagian selatan
|
2
|
kue-kue
|
Tepung gandum
|
Saccharomyces cerevisiae
|
Meliputi seluruh dunia
|
3
|
Roti adonan Masaur
|
Tepung gandum
|
Saccharomyces exyguus
|
California bagian utara
(Amerika Serikat)
|
Demikianlah Materi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pangan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar