Macam-macam Letak Geografi (Letak Astronomis, Maritim, Geomorfologis, Geologis dan Geografis) - Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan bumi.
Dengan 
mengetahui ini dapat dipahami berbagai hal menyangkut daerah tersebut, 
kehidupan penduduk di daerah tersebut, posisi daerah itu terhadap tempat
 atau daerah lain, dan latar belakang sejarah serta berbagai pengaruh 
yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
a. Letak Astronomis
Yang 
dimaksud letak astronomis ialah letak suatu tempat dihubungkan dengan 
posisi garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik 
koordinat.
Garis 
lintang ialah garis-garis paralel pada pola bumi yang sejajar dengan 
ekuator (khatulistiwa). Jadi, lintang utara (LU) berarti semua posisi 
atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator, sedangkan lintang 
selatan (LS) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah 
selatan ekuator. Jarak antarlintang diukur dengan satuan derajat. 
Lintang terendah adalah 0o (ekuator) dan lintang tertinggi adalah 90o 
(kutub utara dan kutub selatan). 
Yang 
dimaksud garis bujur (meridian) ialah semua garis yang menghubungkan 
kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua 
meridian adalah setengah lingkaran besar. Banyak sekali meridian dapat 
ditarik, namun agar tidak terlalu rapat, dibuat tiap 15o. Letak 
astronomis Indonesia, yaitu terletak pada 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 
141o BT.
Letak 
astronomis yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di 
daerah iklim tropis. Daerah iklim tropis terdapat di antara atau tropic 
of cancer, dan atau tropic of capricorn. Hal ini mengakibatkan 
temperatur di Indonesia cukup tinggi (antara 26o – 28oC), curah hujan 
cukup banyak (antara 700 – 7.000 mm/tahun), terjadi hujan zenital (hujan
 naik ekuator), dan proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta 
terdapat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan. 
Letak 
astronomis mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu kira-kira 3 jam 
(tepatnya 46 x 4 menit = 184 menit) antara bagian paling timur dan 
paling barat Indonesia.
Sejak 
tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembagian daerah waktu 
yang baru, menggantikan pembagian daerah waktu yang lama yang berlaku 
sejak 1 Januari 1964. Dengan berlakunya pembagian daerah waktu baru ini,
 terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat.
1) Daerah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
Waktu 
Indonesia Bagian Barat berdasarkan meridian pangkal 105o BT, meliputi 
seluruh provinsi di Sumatera, seluruh provinsi di Jawa, Provinsi 
Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih 
waktu 7 jam lebih awal dari waktu Greenwich).
2) Daerah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)
Waktu 
Indonesia Bagian Tengah berdasarkan meridian pangkal 120o BT, meliputi 
Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, 
dan seluruh provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih 
awal dari waktu Greenwich).
3) Daerah Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
Waktu 
Indonesia Bagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135o BT, meliputi 
seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, dan Maluku Utara 
(mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal dari waktu Greenwich).
b. Letak Maritim
Letak 
maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan. Yakni 
apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau 
seluruhnya dikelilingi oleh laut dan sebagainya.
Letak 
maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang 
berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni:
1) bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik.
2) bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia.
3) bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan. 
Letak 
maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia
 misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan 
serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai 
potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi
 penting dalam percaturan politik dunia.
c. Letak Geomorfologis
Letak 
geomorfologis adalah letak berdasarkan morfologi suatu tempat di muka 
bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak 
geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacammacam, misalnya:
1) adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman,
2) menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut,
3) 
menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat yang morfologi daratannya
 berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil, dan
4) perlu 
memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, 
jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
d. Letak Geologis
Letak 
geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur 
batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat 
terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, 
keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.
Dilihat dari formasi geologinya, kepulauan Indonesia dibagi dalam tiga zona geologi (pertemuan tiga lempeng litosfer), yaitu:
1) bagian 
utara berbatasan dengan tameng Asia dan perluasannya ke arah selatan 
tenggelam di bawah permukaan air laut, yang dikenal dengan Paparan Sunda
 (disebut Lempeng Asia);
2) bagian 
barat dan selatan dibatasi oleh ”Benua Gondwana” yang terdiri atas 
India, dasar Samudera Hindia, Australia, dan perluasannya ke arah utara 
tenggelam di bawah permukaan air, yakni Paparan Sahul (disebut Lempeng 
Indo-Australia);
3) bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (disebut Lempeng Dasar Samudera Pasifik yang meluas ke arah barat daya).
Dataran 
Indonesia Timur (Paparan Sahul) memiliki jenis batuan sama dengan di 
Benua Australia. Daerah peralihan antara kedua dataran tersebut disebut 
Daerah Wallace. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia 
terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian 
Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di 
Indonesia:
1) terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah,
2) sering terjadi gempa bumi, dan
3) terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara, dan bauksit.
e. Letak Geografis
Letak 
geografis ialah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi 
atau posisi daerah itu pada pola bumi dibandingkan dengan posisi daerah 
lain. Letak geografis ditentukan pula oleh letak astronomis dan letak 
geologis. Jadi, kalau dilihat secara geografis, Indonesia terletak 
antara 6º LU - 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara Samudera Pasifik dan 
Samudera Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia, dan pada 
pertemuan dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum 
Mediterania.
Letak 
geografis yang demikian menempatkan Indonesia pada posisi silang yang 
strategis dan baik. Hal ini dapat terlihat pada hal-hal berikut ini.
1) Indonesia
 terletak di daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun dan 
hanya mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. 
Tidak adanya musim dingin di Indonesia menyebabkan kehidupan pertanian, 
perikanan, dan peternakan dapat berlangsung sepanjang tahun.
2) Karena 
terletak di antara dua samudera yang sangat ramai jalur pelayarannya, 
ditambah dengan adanya kekayaan flora, fauna, dan sumber-sumber mineral,
 akan sangat menunjang lalu lintas perdagangan dan menambah sumber 
devisa negara.
3) Letak di 
antara dua benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim yang 
bergantian setiap 6 bulan sekali, yaitu musim penghujan dan musim 
kemarau. Iklim tersebut sangat berpengaruh baik terhadap usaha 
perkebunan, seperti teh, karet, kopi, tembakau, tebu, dan sebagainya. 
Tentu saja ini dapat membuat Indonesia memperbesar ekspor hasil-hasil 
perkebunan tersebut.
4) Karena 
terletak pada daerah lipatan muda maka sangat dimungkinkan 
pengeksploitasian terhadap sumber-sumber mineral, seperti minyak bumi, 
batu bara, besi, nikel, dan lain-lain.
f. Letak Ekonomis
Letak 
ekonomis ialah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan 
ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia 
sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah 
dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu 
lintas perdagangan, 
misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. 
Negara 
tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil 
pertambangan yang banyak dihasilkan dari Indonesia. Kemungkinan 
Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara 
industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
g. Letak Sosiokultural
Letak 
sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah 
yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia, secara 
sosiogeografis - kultural, terletak di simpang empat jalan antara Benua 
Asia dan Australia yang terdiri atas berbagai bangsa. Hal ini 
menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara 
sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan 
negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang 
berkembang, sama-sama sedang mengalami masalah ledakan penduduk, 
sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara 
jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Dengan 
melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila 
bangsa-bangsa di Asia umumnya, dan Asia Tenggara khususnya, berupaya 
memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya 
kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN,
 Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.
Demikianlah Materi Macam-macam Letak Geografi (Letak Astronomis, Maritim, Geomorfologis, Geologis dan Geografis), semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar