1. Citraan
dalam Puisi
Citraan penglihatan yaitu benda-benda yang dapat dilihat dalam imajinasi pembaca;
Citraan pendengaran yaitu suara-suara yang seolah tertangkap oleh telinga pembaca;
Citraan penciuman yang bau atau aroma yang seolah tertangkap oleh hidung;
Citraan perabaan yaitu sesuatu yang seolah tertangkap oleh kulit;
Citraan pencecapan yaitu rasa yang seolah dapat dinikmati oleh lidah;
Citraan gerak yaitu sesuatu yang seolah bergerak dalam imajinasi pembaca;
Citraan perasaan yaitu perasaan yang tertangkap oleh pembaca.
Contoh:
Dibawa Gelombang
Karya Sanusi Pane
Alun membawa bidukku perlahan (citraan gerak)
Dalam kesunyian malam waktu (citraan perasaan)
Tidak berpawang tidak berkawan
Entah ke mana aku tak tahu (citraan perasaan)
Jauh di atas bintang kemilau (citraan penglihatan)
Seperti sudah berabad-abad
Dengan damai mereka meninjau (citraan perasaan)
Kehidupan bumi yang kecil amat (citraan penglihatan)
Aku bernyanyi dengan suara (citraan pendengaran)
Seperti bisikan angin di daun
Suaraku hilang dalam udara
Dalam laut yang beralun-alun (citraan gerak)
2. Kalimat
Majemuk Bertingkat
Pengertian
- Kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas
sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain
pola yang sudah ada.
-
Bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk pola
kalimat baru itu disebut anak kalimat atau klausa bawahan.
Contoh:
a.
Anak kalimat perluasan Subjek (S)
- Itu ayahku.
- Yang sedang membaca koran,
ayahku.
b.
Anak kalimat perluasan Predikat (P)
- Dia pemalas.
- Dia, orang tak mau bekerja.
c.
Anak kalimat perluasan Objek (O)
- Kami telah menduga hal itu.
- Kami telah menduga bahwa ia
terlibat perkelahian itu.
d.
Anak kalimat perluasan Keterangan (K)
- Paman datang sore hari.
-
Paman datang saat matahari tenggelam. (keterangan waktu)
- Ninda pergi ke pasar
- Ninda pergi ke yang dikunjungi orang tiap
hari (Keterangan
tempat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar