Menurut kajian Fisika, Tekanan muncul
ketika ada gaya dorongan pada luasan bidang tertentu. Coba lihat gambar!
Dengan mengetahui gejala fisikanya, kita dapat mengetahui secara
matematis tekanan yang dirasakan. Jika kita amati, tekanan yang
dirasakan akan sebanding dengan dorongan (F “Force”) yang diberikan.
Sedangkan tekanan dapat kita kurangi dengan memperluas bidang tekanan
(A). Pernyataan kita tulis sebagai
P =F/A
Dalam konteks kecenderungan manusiawi
kita tidak menyukai tekanan hidup tekanan. Semua kita akan selalu
berusaha menghindari segala bentuk tekanan hidup. Tekanan mencabut
kenyamanan hidup kita, dan dalam banyak hal, membatasi ruang gerak kita,
dan menyulitkan proses kreativitas.
begitulah kalau diukur menurut perasaan manusia. Tak dapat dipungkiri waktu demi waktu tekanan akan selalu ada dalam kehidupan. Jadi apakah tekanan itu harus dihilangkan dan tidak bisa dimanfaatkan manusia?
Baiklah kita lihat fakta fakta berikut !
begitulah kalau diukur menurut perasaan manusia. Tak dapat dipungkiri waktu demi waktu tekanan akan selalu ada dalam kehidupan. Jadi apakah tekanan itu harus dihilangkan dan tidak bisa dimanfaatkan manusia?
Baiklah kita lihat fakta fakta berikut !
Sejarah justru membuktikan bahwa
karya-karya kepahlawanan, para ilmuwan, pedagang sukses maupun pelajar
sukses, sebagian besarnya malah lahir di tengah tekanan-tekanan hidup
yang berat dan kompleks. la memaksa setiap orang membayar harga yang mahal untuk memperoleh kesuksesan.
Kenyataan itu sebenarnya dapat
dijelaskan. Tekanan-tekanan hidup, secara psikologis, sebenarnya justru
berguna untuk merangsang munculnya potensi-potensi yang terpendam dalam
diri seseorang dan merangsang terjadinya proses kreativitas yang
intensif. Hidup dalam situasi yang normal biasanya malah membuat orang
jadi malas, kurang kreatif, dan kurang produktif. Bukan situasi normal
itu yang jadi masalah. Akan tetapi, manusia memang pada dasarnya
membutuhkan stimulan yang kuat untuk bergerak. Dan tekanan hidup
merupakan salah satu stimulan itu.
Tampaknya memang ada rahasia yang
tersembunyi di sini. Orang-orang sukses mempertahankan kunci-kunci yang
membentuk daya hidup mereka; mereka selalu dapat mempertahankan harapan
dan optimisme hidup, pikiran positif dan kegembiraan jiwa, obsesi
kepahlawanan dan semangat perlawanan. Seakan di dalam jiwa mereka ada
bunker yang menjadi tempat persembunyian kunci-kunci daya hidup itu,
yang selamanya tidak akan tersentuh oleh serangan bombardir
tekanan-tekanan hidup.
Itulah rahasia yang menjelaskan mengapa
Sayyid Quthb bisa menyelesaikan Tafsir Fii Zhilalil Our’an selama berada
dalam penjara. Atau mengapa Hamka sanggup merampungkan Tafsir
Al-Azhar-nya selama tiga tahun dalam penjara. Atau mengapa Ibnu Taimiyah
melahirkan sangat banyak bukunya dalam penjara.
Mereka semua adalah orang-orang yang
mengerti bagaimana menikmati tekanan hidup. Suatu saat mereka mungkin
juga mengeluhkan beratnya tekanan-tekanan hidup itu, tetapi yang membuat
mereka telah berhasil membangun bunker dalam jiwa mereka, tempat
kunci-kunci daya hidup mereka tersembunyi dengan aman.
Bagaimana
tidak, ternyata tekanan dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan.
Dalam dunia kedokteran misalnya, Salah satu cara darurat untuk menolong
orang yang mendadak detak jantungnya berhenti adalah dengan cara
memompa/ menekan bagian dada atau dikenal dengan nama CPR
(cardiopulmonary resuscitation).
Tetapi masalahnya, pertolongan CPR sering gagal dikarenakan kemampuan manusia atau si penolong dalam melakukan CPR.
LifeBelt CPR adalah sebuah alat untuk membantu melakukan CPR yang telah memenangkan penghargaan dalam disain yang diselenggarakan oleh NASA.
Sebagai
informasi, kegagalan dalam memberikan CPR disebabkan oleh kemampuan
manusia yang hanya bisa memberikan tekanan yang baik hanya untuk waktu 2
menit saja sedangkan biasanya untuk membuat si korban mempunyai peluang
hidup, perlu dilakukan CPR antara 8-10 menit.
Selain masalah waktu, juga masalah
tekanan yang diberikan dimana manusia hanya bisa memberikan tekanan
sebesar 125 lbs (62,5kg) hanya dalam menit-menit pertama dan setelah
lelah akan berkurang, disinilah masalahnya karena si korban butuh
tekanan yang cukup konstan (stabil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar