Materi

19.10.14

Teori Atom Bohr

Sobat Materi Kimia SMA sudah mempelajari Teori Atom Bohr sebelumnya di kelas X. Apakah sobat masih ingat? Jika sobat sudah lupa, sobat dapat membuka kembali materi Model Atom Bohr.
Seperti yang telah sobat ketahui, teori atom Bohr didasarkan pada empat postulat sebagai berikut.
1
Elektron-elektron dalam mengelilingi inti atom berada pada tingkat-tingkat energi atau orbit tertentu. Tingkat-tingkat energi ini dilambangkan dengan n=1, n=2, n=3, dan seterusnya. Bilangan bulat ini dinamakan bilangan kuantum.

2
Selama elektron berada pada tingkat energi tertentu, misalnya n=1, energi elektron tetap. Artinya, tidak ada energi yang diemisikan (dipancarkan) maupun diserap.
3
Elektron dapat beralih dari satu tingkat energi ke tingkat energi lain disertai perubahan energi. Besarnya perubahan energi sesuai dengan persamaan Planck, ∆E=hv.
4
Tingkat energi elektron yang dibolehkan memiliki momentum sudut tertentu. Besar momentum sudut ini merupakan kelipatan dari h/2p atau nh/2p, n adalah bilangan kuantum dan h tetapan planck.
Model atom Bohr dapat menerangkan spektrum atom hidrogen secara memuaskan. Menurut Bohr, cahaya akan diserap atau diemisikan dengan frekuensi tertentu (sesuai persamaan Planck) melalui peralihan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Jika atom hidrogen menyerap energi dalam bentuk cahaya maka elektron akan beralih ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika atom hidrogen mengemisikan cahaya maka elektron akan beralih ke tingkat energi yang lebih rendah.
Kelemahan Model Atom Bohr
Sama seperti struktur atom pendahulunya, teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
1
Jika atom ditempatkan dalam medan magnet maka akan terbentuk
spektrum emisi yang rumit. Gejala ini disebut efek Zeeman

2
Jika atom ditempatkan dalam medan listrik maka akan menghasilkan
spektrum halus yang rumit. Gejala ini disebut efek Strack.
Pakar fisika Jerman, Sommerfeld menyarankan, disamping orbit berbentuk lingkaran juga harus mencakup orbit berbentuk elips. Hasilnya, efek Zeeman dapat dijelaskan dengan model tersebut, tetapi model atom Bohr-Sommerfeld tidak mampu menjelaskan spektrum dari atom berelektron banyak.
Sepuluh tahun setelah teori Bohr lahir, muncul gagasan de Broglie tentang dualisme materi, disusul Heisenberg tentang ketidakpastian posisi dan momentum partikel. Berdasarkan gagasan tersebut dan teori kuantum dari Planck, Schrodinger berhasil meletakkan dasar-dasar teori atom terkini, dinamakan teori atom mekanika kuantum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar